Melanjutkan kejayaan sebuah etnik dengan formula 125 tahun lalu, menumbuhkan rambut hanya dalam 26 hari!
Dipublikasikan pada
pukul 08:19 | Author: Fatimatuz Zahra
Pada tahun 1921, di Sawah Besar, poligami masih sering kita temukan. Setiap sudut di Indonesia dapat dilihat situasi yang sulit diterima itu, salah satunya adalah wanita yang bekerja kasar. Seorang wanita bernama Rasuna yang membuat sejarah adalah nenek buyutku. Dia berasal dari orang biasa, hidup dengan mencuci selama 14 jam sehari-hari. Pekerjaan itu membuat tangannya mengelupas, jelek, dan berlumpur. Namun dia mampu mengubah seluruh Sawah Besar, menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 3.000 orang.
Penyelamatan yang tidak disengaja
Saat itu, posisi perempuan Indonesia dalam keluarga nyaris tidak memiliki pilihan. Bu Rasuna harus bekerja sambil terkena pemutih yang menyebabkan rambutnya rontok, suaminya terus sibuk memiliki istri baru, menyebabkan kehidupan pernikahannya jatuh ke dalam kesengsaraan.
Saat ini, gerakan persamaan hak bagi perempuan di Indonesia diprakarsai oleh Ibu Kartini - seorang bangsawan Indonesia. Sama seperti setiap hari Bu Rasuna mengantarkan buku ke salon rambut, dia melihat cara pemilik salon merawat rambutnya, dia ingin berubah, ingin meninggalkan kehidupannya yang terpenjara ini. Jadi setiap hari Jumat saat mengantarkan pakaiannya, dia akan mendapatkan perawatan rambut gratis.
Column [Title]
Column [Content]
Column [Time]